SMA Negeri 2 Batam terletak
digugusan Kepulauan segantang lada, tepatnya di Pulau Belakang Padang.
Wilayahnya termasuk ke dalam wilayah Kota Batam. Provinsi Kepulauan Riau. Pulau
Belakang Padang dikenal sebagai Pulau Penawar Rindu dengan luas ± 108.000 hektar
merupakan perairan laut yang kaya terumbu karang. Sebagian pulau-pulau tersebut
sudah dihuni sejak lama dan dikembangkan sebagai obyek rekreasi dan pariwisata.
Belakang Padang
merupakan salah satu kecamatan kepulauan di Kota Batam dengan wilayahnya mencakup
lebih dari 100 pulau. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014,
wilayah Kecamatan Belakang Padang mencakup kurang lebih 108 pulau yang terdiri
dari 43 pulau berpenghuni dan 65 pulau tidak berpenghuni.
Lokasi Kecamatan
Belakang Padang yang berbatasan langsung dengan Singapura menjadikan kecamatan
ini menjadi salah satu kecamatan perbatasan di Kota Batam. Terdapat 3 pulau
terluar dan 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia di Kecamatan
Belakang.
Jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2021 sebanyak 20.833 jiwa, dengan kepadatan penduduk 306
jiwa/km². islam adalah agama mayoritas kecamatan ini dengan jumlah penganut
sebanyak 95,64%, diikuti oleh penganut agama budha 2,69%. Sebagian lagi beragama kristen yakni sebanyak 1,65%, dimana protestan 1,58% dan katholik 0,07%, kemudian konghucu sebanyak 0,02%
Pulau Belakang
Padang merupakan pulau paling Barat dan berjarak ± 37 mil laut dari Singapura.
Pulau ini merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kecamatan belakang
Padang. . Masyarakat yang mendiami Pulau Belakang Padang sebagian besar berasal
dari suku Melayu,dan yang lainnya adalah suku
Bugis,Jawa ,Minang, Batak . Tata tempat tinggal dan sanitasi Pulau Belakang Padang kurang begitu baik,terutama
mereka yang tinggal di atas laut sedangkan sarana dan prasarana cukup memadai
mulai dari masjid, rumah sakit, sekolah, dermaga, dan pasar.
Untuk pengembangan wilayah, transportasi laut memang
sangat strategis dan dibutuhkan, namun sarana ini relatif mahal dan kurang
memadai. Kondisi jalan darat hanya berupa jalan lingkungan. Becak dan ojek
merupakan kendaraan umum di darat yang
dimiliki masyarakat.
Dalam bidang
pendidikan sudah terdapat sekolah dari PAUD,TK hingga SMA/MA. Mutu pendidikan pada umumnya masih rendah.
Rendahnya pendidikan ini berkaitan erat dengan mata pencaharian penduduk yang
sebagian besar adalah nelayan (50%) dan buruh kasar mencapai 32 %.